Jumat, 07 Juni 2013

Identitas Muslim

Rekan rekan mungkin punya banyak kartu identitas, sebagian penanda suatu pekerjaan yang sedang di jalani atau menunjukkan status kita. Kartu tanda pelajar contohnya, ini di miliki oleh seseorang yang berstatus pelajar yang sekarang masih menjalani pendidikan di sebuah sekolah, ada juga kartu mahasiswa, kartu ini hanya di miliki oleh seseorang yang sedang berkuliah di sebuah perguruan tinggi, ada juga yang di sebut kartu miskin. Kartu identitas ini menunjukkan seseorang yang bertaraf hidup di bawah garis kemiskinan. Pemilik kartu ini akan mendapatkan kemudahan kemudahan dalam berobat atau dalam mendapatkan bantuan bantuan dari lembaga pemerintah. Kartu identitas yang sekarang telah popular adalah elektronik Kartu Tanda Penduduk atau di singkat e-KTP. Dengan melihat kartu ini orang bisa tau identitas seorang penduduk Indonesia, berdomisili dimana, pekerjaannya apa dll.


Sebagai seorang muslim kita juga punya hal yang menunjukkan ke identitasan kita sebagai seorang muslim. Dengan identitas ini orang bisa tau kita seorang muslim atau bukan.


Identitas seorang muslim yang pertama adalah MENDIRIKAN SHOLAT.

Sholat adalah identitas muslim yang paling penting dan paling utama. Sholat dirancang sedemikian rupa oleh Rabbul’alamin sehingga hanya orang muslim lah yang bisa mendirikan sholat, tanpa ke imanan yang mantap dan rasa penghamba'an Yang tinggi kepda Allah SWT seseorang tidak akan mungkin dapat mendirikan sholat dengan baik. Sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar baik perbuatan itu dari diri sendiri maupun dari orang lain. Sholat di laksanakan lima waktu sehari semalam. Waktu ini dirancang kusus agar orang orang yang sholat selalu ingat kepada Allah dan selalu terjaga keimanan nya kepada Allah SWT. Pada masa Rasulullah saw pada waktu perang sholat di jadikan indikator adanya penyusup atau mata mata di dalam pasukan muslim. Jika ada dari pasukan Rasulullah saw yang tidak sholat Isya dan Subuh maka dapat di pastikan dia adalah penyusup, bukan dari pasukan kaum muslimin. Karena sholat insya dan subuh adalah sholat yang sukar di kerjakan oleh orang kafir. Sholat wajib dilakukan, tidak ada halangan untuk melakukan sholat. Jika tidak bisa sholat berdiri boleh duduk, jika tidak bisa duduk boleh berbaring, jika tidak bisa berbaring boleh dengan posisi tidur, dan jika mengalami sakit yang sangat maka bisa dengan isyarat. Jadi tak ada alasan bagi seorang muslim, muslimin khusus nya untuk tidak mengerjakan sholat.


Identitas muslim yang selanjutnya adalah MENUTUP AURAT DENGAN BENAR.

Di awal tadi telah di sampaikan bahwa sholat adalah identitas utama seorang muslim, baik muslim laki laki (muslimin) maupun muslim perempuan (muslimah). Seorang muslim di haruskan menutup aurat baik laki laki maupun perempuan. Ada kalanya seorang muslim perempuan tidak di bolehkan untuk sholat dalam waktu tertentu yaitu pada saat mensntruasi. Jadi identitas menutup aurat ini adalah identitas yang lebih menguatkan seorang muslim perempuan (muslimah khsusnya) dalam menunjukkan jati dirinya sebagai seorang muslim. Seorang muslim akan menutup auratnya.  Seorang muslimah auratnya adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Untuk menunjukkan bahwa iya seorang muslim, seorang muslimah akan menutup auratnya dengan benar. Memakai pakaian yang menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan, tidak ketat, tidak terlihat dari luar, mengenakan jilbab / kerudung yang lebar sampai menutupi dada sesuai syariat islam. Begitulah cara seorang muslimah menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim.


Identitas muslim yang paling memperlihatkan seorang muslim yang paling mudah di ketahui adalah Salam.

Mungkin kita bertemu seseorang bukan pada waktu sholat, dari mana kita bisa tau bahwa dia muslim atau bukan.? Assalamu’alaikum, salam lah jawabannya. Sebagai  seorang muslim jika menjumpai seseorang atau ketika berpamitan dengan seseorang muslim di haruskan mengucapkan salam, dan menjawab salam adalah wajib hukum nya bagi seorang muslim. Jadi untuk mengetahui seseorang adalah muslim atau bukan kita dapat melihat dia membalas ucapan salam kita atau tidak ketika kita mengucapkan salam. Rekan rekan pembaca yang budiman saya memiliki pengalaman menarik tentang salam ini. Ketika baru mengajar di sebuah sekolah, pagi hari ketika datang dan tanda tangan kehadiran absensi di meja piket saya selalu mengucapkan salam. Pada hari itu ada tiga orang sedang mengobrol di sana pada saat hari itu saya tidak merasa ada keanehan. Pada hari selanjutnya saya datang dan mengucapkan salam, tapi saya merasa aneh karena seorang wanita yang ada di meja piket itu tidak menjawab salam saya kemarin pun saya rasa ia tidak menjawab salam saya. Saya berfikir apa yang terjadi sehingga wanita tersebut tidak mau menjawab salam saya, atau ada yang salah dengan saya. Sepertinya dia muslimah yang baik, dia pun ramah. Apakah dia tidak dengar salam saya?? (dalam hati). keesokan harinya di ruang guru saya lewat di meja tempat iya sedang memeriksa tugas siswa, saya mengucapkan salam dan seraya menyapa, tapi iapun tak menjawab salam saya, ia hanya tersenyum dan menjawab sapaan saya, saya mulai berfikir kalau dia non muslim, tapi saya ragu dia menutup auratnya dengan baik seperti seorang muslimah. Lalu saya menceritakan hal tersebut kepada seorang yang lain. Saya agak sedikit terkejut ternyata yang saya maksudkan itu benar adalah seorang non muslim. Awalnya dia tidak mengenakan jilbab, karena di sekolah ini semua guru mengenakan jilbab iapun di sarankan menutup aurat dan ia pun berjilbab menutup auratnya.


Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita Mendirikan sholat, menutup aurat sesuai syariat, menebarkan salam serta menegakkan, menjaga, dan memperlihatkan identitas kita sebagai seorang muslim. Muslim yang kuat, muslim yang ta’at dan muslim yang rahmatan lil’alamin.