Rekan rekan mungkin punya banyak kartu identitas, sebagian penanda suatu
pekerjaan yang sedang di jalani atau menunjukkan status kita. Kartu tanda
pelajar contohnya, ini di miliki oleh seseorang yang berstatus pelajar yang
sekarang masih menjalani pendidikan di sebuah sekolah, ada juga kartu mahasiswa,
kartu ini hanya di miliki oleh seseorang yang sedang berkuliah di sebuah
perguruan tinggi, ada juga yang di sebut kartu miskin. Kartu identitas ini
menunjukkan seseorang yang bertaraf hidup di bawah garis kemiskinan. Pemilik
kartu ini akan mendapatkan kemudahan kemudahan dalam berobat atau dalam
mendapatkan bantuan bantuan dari lembaga pemerintah. Kartu identitas yang
sekarang telah popular adalah elektronik Kartu Tanda Penduduk atau di singkat e-KTP. Dengan melihat kartu ini orang bisa tau identitas seorang penduduk
Indonesia, berdomisili dimana, pekerjaannya apa dll.
Sebagai seorang muslim kita juga punya hal yang menunjukkan ke identitasan kita
sebagai seorang muslim. Dengan identitas ini orang bisa tau kita seorang muslim
atau bukan.
Identitas seorang muslim yang pertama adalah
MENDIRIKAN SHOLAT.
Sholat adalah identitas muslim yang paling penting
dan paling utama. Sholat dirancang sedemikian rupa oleh Rabbul’alamin sehingga
hanya orang muslim lah yang bisa mendirikan sholat, tanpa ke imanan yang mantap
dan rasa penghamba'an Yang tinggi kepda Allah SWT seseorang tidak akan mungkin
dapat mendirikan sholat dengan baik. Sholat itu dapat mencegah perbuatan keji
dan mungkar baik perbuatan itu dari diri sendiri maupun dari orang lain. Sholat
di laksanakan lima waktu sehari semalam. Waktu ini dirancang kusus agar orang
orang yang sholat selalu ingat kepada Allah dan selalu terjaga keimanan nya kepada
Allah SWT. Pada masa Rasulullah saw pada waktu perang sholat di jadikan
indikator adanya penyusup atau mata mata di dalam pasukan muslim. Jika ada dari
pasukan Rasulullah saw yang tidak sholat Isya dan Subuh maka dapat di pastikan
dia adalah penyusup, bukan dari pasukan kaum muslimin. Karena sholat insya dan
subuh adalah sholat yang sukar di kerjakan oleh orang kafir. Sholat wajib
dilakukan, tidak ada halangan untuk melakukan sholat. Jika tidak bisa sholat berdiri
boleh duduk, jika tidak bisa duduk boleh berbaring, jika tidak bisa berbaring
boleh dengan posisi tidur, dan jika mengalami sakit yang sangat maka bisa
dengan isyarat. Jadi tak ada alasan bagi seorang muslim, muslimin khusus nya
untuk tidak mengerjakan sholat.
Identitas muslim yang selanjutnya adalah MENUTUP AURAT DENGAN BENAR.
Di awal tadi telah di sampaikan bahwa sholat adalah
identitas utama seorang muslim, baik muslim laki laki (muslimin) maupun muslim perempuan
(muslimah). Seorang muslim di haruskan menutup aurat baik laki laki maupun
perempuan. Ada kalanya seorang muslim perempuan tidak di bolehkan untuk sholat
dalam waktu tertentu yaitu pada saat mensntruasi. Jadi identitas menutup aurat
ini adalah identitas yang lebih menguatkan seorang muslim perempuan (muslimah
khsusnya) dalam menunjukkan jati dirinya sebagai seorang muslim. Seorang muslim
akan menutup auratnya. Seorang muslimah
auratnya adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Untuk
menunjukkan bahwa iya seorang muslim, seorang muslimah akan menutup auratnya
dengan benar. Memakai pakaian yang menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan
telapak tangan, tidak ketat, tidak terlihat dari luar, mengenakan jilbab /
kerudung yang lebar sampai menutupi dada sesuai syariat islam. Begitulah cara
seorang muslimah menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim.
Identitas muslim yang paling memperlihatkan seorang muslim yang paling mudah di
ketahui adalah Salam.
Mungkin kita bertemu seseorang bukan pada waktu
sholat, dari mana kita bisa tau bahwa dia muslim atau bukan.? Assalamu’alaikum,
salam lah jawabannya. Sebagai seorang
muslim jika menjumpai seseorang atau ketika berpamitan dengan seseorang muslim di
haruskan mengucapkan salam, dan menjawab salam adalah wajib hukum nya bagi
seorang muslim. Jadi untuk mengetahui seseorang adalah muslim atau bukan kita
dapat melihat dia membalas ucapan salam kita atau tidak ketika kita mengucapkan
salam. Rekan rekan pembaca yang budiman saya memiliki pengalaman menarik
tentang salam ini. Ketika baru mengajar di sebuah sekolah, pagi hari ketika
datang dan tanda tangan kehadiran absensi di meja piket saya selalu mengucapkan
salam. Pada hari itu ada tiga orang sedang mengobrol di sana pada saat hari itu
saya tidak merasa ada keanehan. Pada hari selanjutnya saya datang dan
mengucapkan salam, tapi saya merasa aneh karena seorang wanita yang ada di meja
piket itu tidak menjawab salam saya kemarin pun saya rasa ia tidak menjawab
salam saya. Saya berfikir apa yang terjadi sehingga wanita tersebut tidak mau
menjawab salam saya, atau ada yang salah dengan saya. Sepertinya dia muslimah
yang baik, dia pun ramah. Apakah dia tidak dengar salam saya?? (dalam hati). keesokan harinya di ruang guru saya lewat di meja tempat iya sedang memeriksa
tugas siswa, saya mengucapkan salam dan seraya menyapa, tapi iapun tak menjawab
salam saya, ia hanya tersenyum dan menjawab sapaan saya, saya mulai berfikir
kalau dia non muslim, tapi saya ragu dia menutup auratnya dengan baik seperti
seorang muslimah. Lalu saya menceritakan hal tersebut kepada seorang yang lain.
Saya agak sedikit terkejut ternyata yang saya maksudkan itu benar adalah
seorang non muslim. Awalnya dia tidak mengenakan jilbab, karena di sekolah ini
semua guru mengenakan jilbab iapun di sarankan menutup aurat dan ia pun
berjilbab menutup auratnya.
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita
Mendirikan sholat, menutup aurat sesuai syariat, menebarkan salam serta
menegakkan, menjaga, dan memperlihatkan identitas kita sebagai seorang muslim.
Muslim yang kuat, muslim yang ta’at dan muslim yang rahmatan lil’alamin.